Tasyakkuran dan Evaluasi Usai kegiatan ASIC dan Haflah Takharruj

Tulisan

,

Uncategorized

Pada selasa tanggal 6 Mei 2025 seluruh panitia ASIC dan Haflah Takharruj mengadakan tasyakuran dan evaluasi di masjid Darul `Ulum, dibersamai oleh Abi dan Umi sebagai penasehat. sebelum evaluasi, semua panitia makan siang bersama. berselang 15 menit, acara dibuka oleh Ustadz Hendriko sekaligus sebagai pembentang kegiatan.   “Banyak kegiatan yang dilakukan, kita semuaberhasilmembuat ASIC terlaksana dengan baik, in syaa Allah akan ada ASIC ke-2 ditahun depan dengan perlombaan yang lebih banyak, kepanitiaan akan diroling, semuanya pembelajaran, nilai-nilai yang kita dapatkan tidak hanya seputar satu divisi saja, agar sama sama merasakan kerja, kemudian pembiasaan diri agar tidak ada ada yang merasa saya banyak kerja, saya sedikit kerja, saya kurang banyak bekerja, semuanya sama-sama berperan, satu langkah setiap orang membuat acara berjalan dengan lancar.” ucap Ustadz Hendriko   “Kemarin adalah kegiatan double yaitu ASIC dan Haflah dengan kepanitiaan yang secara duplikat, untuk acara diperlombaan jalannya cukup lancar, apresiasi dari peserta dan pendamping peserta cukup positif, ASIC ini adalah perlombaan kali pertama dengan skala besar, ada evaluasi secara keseluruhan, termasuk haflah, terkendala acara titik terbesarnya di komunikasi, entah itu komunikasi di dalam divisi maupun antar divisi, catatan untuk grup-grup lomba agar tidak di silent, sehingga smembuat komunikasi menjadi satu arah, kedepannya sebaiknya dilakukan komunikasi dua arah agar tidak terkesan feodal.” Tutur Ketua umum ASIC sekaligus Mudir ABI Center, Ustadz Zaki.   “Untuk haflah secara garis besar berjalan baik di formal, ketika ada yang tidak nyaman, atau perasaan kurang suka, atau terkendala pada suatu hal maka sampaikan langsung kepada ketua, agar dari awal pintu itu sudah terbuka, ketua tidak menutup diri pada kesalahan, tidak ada ungkapan kalau ketua selalu benar, untuk kegiatan mendatang, bisa diubah bagian divisinya agar menambah pengalaman tadi, komunikasi yang dua arah, ketika membicarakannya dibelakang itu menambah masalah, mari saling terbuka, agar komunikasi jalan, untuk menjaga rasa kepercayaan.” Tambah Ustadz Zaki.   “Terimakasih Abi dan Umi atas doa dan support, untuk ustadz/ustadzah yang sudah meluangkan waktu, atau bisa dikatakan membenamkan diri pada kegiatan ini, karena ada beberapa yang sakit atau kelelahan. selama kegiatan memohon maaf jika ada perkataan yang tidak enak di dengar, dan ucapan yang tidak terhiraukan, setelah ini masih ada kegiatan, harapannya, komunikasi itulah yang menjadi awal, harusnya komunikasi yang terus diperbaiki, saling berkolaborasi dan berfikir lebih jernih dan positif.” kata penutup dari Ustadz Zaki   “Pada kegiatan/organisasi juga harus banyak bicara dan harus banyak bicara.”Ucap Ustadz Hendriko ditengah menghantarkan permohonan nasehat kepada Abi Hamdi.   Nasehat dari Abi Hamdi terkait ABI Center kepada kita semua. “Nasehat Abi berupa, pertama, menyukuri segala upaya dalam menyelenggarakan kegiatan yang ada, kedua, evaluasi terhadap menjalani kegiatan, seluruh adenda-agenda agar disokong bersama, setiap kegiatan ada kurangnya namun jangan fokus pada hal itu saja, perbaiki dan berpindah ke hal postif. Sudah dua agenda, sudah ada dua penilaian, ada dua sisi, yang positif dan negatif, ada yang ditepis ada yang ditangkis, tidak semuanya harus diterima, harus pandai memilah untuk ABI Center, sering terjadi, karena sudah sakit hati atau sentimen, mau sebaik apapun kalau memang seramah apapun pelayanananya akan tetap salah juga. tetap berusaha dengan kembali kepada niat tulus dan ikhlas dalam menjalani segala sesuatu.” Abi Hamdi mengenai kegiatan ASIC dan Haflah.   Untuk PMB (Penerimaan Murid Baru) “Jangan sampai pelayanan murid baru terganggu, berikan pelayanan yang terbaik. Untuk kegiatan di PMB baiknya steril dari anak-anak agar privasi dan fasilitas tidak terganggu. Terimakasih kepada yang sudah aktif dan terlibat langsung pada kegiatan. Sudah bagus sejauh ini.” “Abi Hamdi mengajak kepada kita semua agar peka kepada sampah, meskipun sudah memiliki bagian kebersihan, tapi tetap didik murid untuk membuang sampah, guru berikan keteladanan, seribu kata mengalahkan satu keteladanan, bukan hanya menyuruh, tapi berikan contoh, terkhusus di masjid.”    
Tags :

Tulisan

,

Uncategorized

Share This :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *