Cerpen Motivasi Putri ABI Center.
RINDU KEHANGATAN LAMA.
“Yee akhirnya pindah jugadari sini.”
Ucap seorang gadis berusia 13 tahun,aku terlihat bahagia ketika menerima surat keterangan pindah sekolah, namaku livy atau bisa di panggil Queen Livy, aku seorang santri di sebuah pondok pesantren, satu setengah tahun aku menempuh hidupku di pesantren, aku merasa bahwa aku tidak cocok berada di pesantren, dikarenakan aku sedikit malas bisa di bilang aku belum keluar dari zona nyaman, ternyata orang tuaku mengizinkan ku untuk pindah dari pondok, akhirnya aku pindah juga, dan disinilah aku merasakan perubahan.
Pagi ini aku mulai masuk ke sekolah baru ku,aku merasa senang, karna aku sudah terlepas dari penjara suci itu, sesampai disekolah semua mata tertuju padaku, biasa murid baru, sesampai di kelasku aku di sambut hangat dengan orang-orang disana, aku punya banyak teman, dan aku senang berada di sekolah baru ku, tapi rasa senang itu hanya di awal saja.
Baru awal aku masuk kesekolah negri aku, mulai merasakan perubahan dalam hidup ku, aku merasa kehilangan, aku merasa hampa, tapi aku tidak tahu kenapa bisa serapuh ini, sekali-kali aku termenung, aku akui aku rindu dengan teman lama ku, aku rindu dengan suasana pondok ku yang lama,aku rindu dengan ibadahku, aku rindu dengan hafalanku yang hilang, tapi aku juga harus menerima kenyataan, aku sedikit menyesal sebenarnya,karna dari awal aku tidak memikirkan bagaimana aku kedepannya.
Ternyata dunia luar tak seasik yang aku banyangkan , betul kata teman nya waktu pondok kalau sekolah di luar itu gak enak, hilang arah, seharusnya aku aku mendengarkan omongan temanku ku, dan seharusnya aku juga memikirkan bagaimana aku di luar nanti, mau gimana lagi itu semua sudah telanjur gak ada gunanya juga di ungkit-ungkit.
Aku berfikir, apakah aku bisa masuk pondok pesantren lagi? Apakah orang tuanya mengizinkan nya lagi? Gak ada salahnyakan di coba dulu.
“Bun.. Livy mau ngomong bentar, boleh bun?”
“Ngomong apa kak?”
“Kalau aku masuk pondok lagi untuk lanjutin sekolah SMA boleh gak bun?”
“Boleh, asalkan gak ada mintak pindah lagi, dan harus betah di pondoknya, uang-buang uang kalau kamu pindah lagi.”
“Iya bun, gak akan kayak gitu lagi kok bun, udah aku pikirin kok bun, dan aku emang memilih masuk pesantren lagi.”
“Yaudah bunda izinkan.”
Aku yang mendengarkan ucapan bundaku pun merasa senang, ternyata bundaku masih mengizinkan ku untuk belajar di pondok lagi, aku kira aku tidakakan diizinkan karna kemaren aku merasa kalau aku sudah membuang uang orang tua ku, ternyata pemikiranku tidak benar, aku bersyukur bahwa aku masih diizinkan untuk mondok lagi.
“Livy kamu kemana nyambung sekolah?”
“SMK aja yok sama kami.”
“aku gak masuk SMK atau SMA, aku masuk mondok lagi.”
“lah kok masuk pondok lagi? Yakin emang nya?”
“kemaren aja pindah dari pondok, emang nya udah sanggup.”
“Insa Allah aku gak bakal pindah lagi,aku janji kalau aku akan bertahan disana.”
Sebenarnya aku sedikit sakit hati dengan ucapan teman ku, aku berjanji pada diri ku kalau aku akan bertahan, dan aku akan memperbaiki diriku di pondok, aku akan mulai kehidupanku dari awal, aku tak takut sendirian walaupun banyak bisikan orang, karna Allah selalu mendukungku dan selalu mengiringiku.
“Aku mintak maaf ya Allah kalau kemaren aku berpaling dari mu,aku sadar kalau aku sudah pergi jauh dari mu, tolong bimbing aku kejalanmu ya Allah, bantu aku ya Allah.”
TAMAT
Aulia fitri
20, OKTOBER, 2024.
Leave a Reply