Oleh: Purwanto Sabattilat. S.Pd
Sahabat Nabi SAW. Abdullah bin Abbas r.a ketika menafsirkan surat at-tahrim ayat 6 (jagalah dirimu dan keluargamu dari api nereka) beliau mengatakan bahwa maksudnya adalah “addibuuhum wa ‘allimuuhum“ yang bermakna Didiklah keluargamu menjadi manusia beradab dan berilmu. Umar bin khatab r.a pernah mengatakan “ta’addabu tsumma ta’allamu” (beradablah kalian kemudian berilmulah kalian). Perumpamaan Imam as-Syafi’i mengejer adab seperti seorang ibu yang mencari anak satu-satunya yang hilang.
Pada tahun 1977 Seorang cendikiawan muslim kontemporer bernama Prof syed Muhammad Naqiub Al-Attas pernah mengungkapkan kegelisahannya dihadapan 330 cendikia muslim tentang problematika pendidikan Islam khususnya adalah “Loss Of Adab” (hilangnya adab dikalangan pelajar). Hal ini dapat dibuktikan dengan viralnya satu peristiwa pada bulan Juli 2023 yang sangat memalukan dan ironis. Memalukan karena seorang murid SD yang masih kecil sudah berani membantah, memaki bahkan berkata kotor kepada gurunya. Ironis karena justru guru tersebut yang meminta maaf walaupun pada akhirnya murid tersebut juga minta maaf. Tentu ini bukanlah satu-satunya kasus akan tetapi ada banyak kasus-kasus lain yang mencederai pendidikan.
Kasus seperti ini idelnya tidak boleh terjadi dalam dunia pendidikan. Harus kita akui bahwa pendidikan kita sudah kecolongan dengan persoalan administrasi pembelajaran sehingga lalai dengan hal yang paling urgen yaitu adab. Semua ini terjadi berawal dari konsep pendidikan yang sekuler (Lebih mengutamakan kecerdasan intelektul dan kemahiran teknologi) tanpa peduli terhadap adab. Implementasi ini dapat kita analisis dari perubahan kurikulum.
Ditengah minusnya adab yang melanda pendidikan saat ini, datang suatu kabar gembira dari pimpinan Pondok Pesantren ABI Center yang menekankan bahwa tahun ini adalah tahun peningkatan kualitas adab. Peningkatan kualitas adab ini tidak hanya berlaku pada santri tetapi juga berlaku kepada seluruh guru dan karyawan yang ada dipondok. Dengan segala upaya yang dilakukan sehingga terciptalah 20 adab yang wajib dilaksanakan oleh seluruh warga pondok pesantren ABI Center. Tentu ini merupakan suatu kebijakan yang luar biasa dan patut di apresiasi. Kebijakan ini juga merupakan kabar gembira bagi orang tua santri. Adalah suatu kepuasan terunik bagi orang tua jika anaknya memiliki adab meskipun dari segi kognitifnya kurang. Apalagi adabnya baik ditambah dengan kognitifnya yang tinggi. Apalah makna dari kecerdasan tanpa adab.
Inilah konsep pendidikan ideal dari masa ke masa. Pendidikan ideal itu bukan menggonta-ganti kurikulum seperti menggonta-ganti pasangan. Pendidikan ideal itu adalah pendidikan adab. Adab ini pula yang menjadi salah satu alasan Allah SWT untuk mengutus baginda Rasulullah SAW. Maka dalam mendidik para sahabat, Rasulullah menggunakan pendidikan adab dan ini terbukti para sahabat mampu menjadi pemimpim dan penakluk dunia.
Jadi, kalau berbicara pendidikan ideal ukurannya bukan kecerdasan intelektul apalagi teknologi akan tetapi ukuran pendidikan ideal itu adalah adab. Maka ABI Center adalah ukuran pendidikan Islam ideal.
Allahu a’lam
Leave a Reply