
Pada keseharian di asrama banyak dari murid ABI Center yang terus mencoba mengetahui tanggal kunjungan, seringkali menyapa ustadz atau ustadzahnya sembari menanyakan kapan tanggal untuk kunjungan. Berharap mendapat kepastian tanggal, namun “Tunggu informasi dari sekolah” atau “Belum ada penentuan tanggal kunjungan.” Menjadi jawaban, murid yang bertanya cenderung dari murid yang sudah merindukan orang tuanya secara mendalam, atau murid yang sudah mulai ingin melihat dunia luar karena rasa jenuh itu muncul, menurut beberapa pengakuan, bahwa putaran hari di asrama dan sekolah sangat membosankan, hal ini justru menjadi PR untuk guru di pondok bagaimana cara membuat murid seharusnya mengeksplor dirinya seperti dengan belajar bahasa asing, membaca buku di maktabah, membaca al-qur’an di halaqah masing-masing dan lainnya, bukan justru menunggu waktu habis begitu saja.
Selain itu, rasa syukur yang harus tingkatkan kepada murid- murid, bahwa banyak diluar sana anak Indonesia yang tidak memiliki kemampuan untuk bersekolah, terlebih disekolah pondok pesantren , yang kerap biasa disebut “penjara suci,”, terkurung dalam aktivitas yang mendekatkan diri kepada Allah . Faktor lain yang membuat murid sering bertanya-tanya kapan kunjungan adalah kerinduannya dengan dunia sosial media, karena selama dipondok hal ditagih mereka ketika bertemu dengan orang tua adalah meminta handphone, bukan menanyakan kabar keluarganya sehingga memegang handphone murid langsung mengaktifkan sosial medianya, tanpa menanya kabar keluarganya. Harapannya semoga murid pondok pesantren ABI Center tetap menjaga adab dan bijak dalam penggunaan sosial media. Karena Abi Hamdi pernah menerangkan mengenai adab ketika bersosial media pada kajian-kajian, semoga ini menjadi pertimbangan untuk murid pesantren ABI Center bahwa semua adalah cerminan dari ABI Center, seorang santri yang beradab dan berakhlakul karimah sesuai yang diajar klan di pondok pesantren.
Pada tanggal 4 -7 september, putusan dari pimpinan pondok pesantren ABI Center adalah kunjungan yang dilaksanakan selama kurun waktu 3 hari, hal ini bertujuan menjalankan salah satu program di pondok pesantren ABI Center, kunjungan bertemu dengan orang tua, hal ingin memberikan kesempatan pada setiap murid atas melepas rindu kepada orang tuanya, memperkokoh semangat dan pengembalian niat awal untuk menuntut ilmu. Pada kesempatan ini, kunjungan juga bertujuan untuk mempersiapkan hari-hari yang lebih semangat untuk murid pondok pesantren ABI Center dari adanya kunjungan yaitu mengaktifkan mode semangat dari murid- murid pondok pesantren ABI Center yang sebelumnya sempat pudar. Agar para santri lebih giat dalam melakukan proses belajar di sekolah maupun di asrama.
Semoga murid ABI Center mampu kembali fokus setelah bertemu dengan orang tua, dan juga siap belajar dengan giat dan bersungguh-sungguh agar meraih nilai terbaik di dalam kelas. Pada hari ini kunjungan penjemputan, kondisi lalu lintas menuju pondok pesantren ABI Center padat dipenuhi oleh mobil dan motor, mulai kamis pukul 13.30 sudah mulai ada murid yang dijemput hingga pukul 16.00 pondok pesantren ABI Center dan hanya menyisakan murid yang tidak kunjungan.
Pada 3 hari setelah kunjungan tepatnya minggu 7 september, merupakan hari kembalinya para santri ke pondok, mulai pukul 10.00 sudah terlihat santri yang kembali dengan mengangkat barang yang lebih banyak dari pada sebelumnya dibawanya, seperti makanan, baju, sabun, buku dan lainnya, stok yang sengaja disediakan oleh orang tua kepada anak -anaknya, agar lebih fokus dalam belajar dan menuntut ilmu bersama ustadz dan ustadzah dan teman-teman di sekolah, ketika murid datang terlambat atau tidak kembali pada hari yang telah ditetapkan dan tidak meminta izin, maka diberlakukan denda satu paving blok, jika tidak menyelesaikan denda maka murid belum diizinkan untuk kembali masuk ke dalam asrama dan bersekolah. Hal ini bertujuan agar murid pondok pesantren ABI Center bisa lebih menghargai waktu dan disiplin dengan aturan yang telah ditetapkan.
Pengakuan dari beberapa murid selama kunjungan, “Merasa bahagia karena telah melepaskan rindu kepada orang tua, dapat merasakan kembali kebersamaan berkumpul bersama keluarga setelah menuntut ilmu selama di pondok, selain itu ketika pulang bisa membantu orang tua seperti mencuci piring, menyapu, membersihkan halaman, dan banyak lainnya, paling senang adalah ketika murid memegang handphone, ketika kembali ke pondok, mereka memiliki mood yang baik kembali.
Leave a Reply