Keistimewaan Surat Al-Kahfi

Tulisan

Salah satu amal ibadah khusus yang diistimewakan pelakasanaannya pada hari Jumat adalah membaca surat Al-Kahfi. Disunnahkan membacanya pada malam Jumat atau pada siang harinya. Dan malam Jumat diawali sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis. Kesempatan ini berakhir sampai terbenamnya matahari pada hari Jumatnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kesempatan membaca surat Al-Kahfi adalah sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis sore sampai terbenamnya matahari pada hari Jum’at.

Imam Al-Syafi’i rahimahullah dalam Al-Umm menyatakan bahwa membaca surat al-Kahfi bisa dilakukan pada malam Jum’at dan siangnya berdasarkan riwayat tentangnya. (Al-Umm, Imam al-Syafi’i: 1/237).

Mengenai hal ini, al-Hafidzh Ibnul Hajar rahimahullaah mengungkapkan dalam Amali-nya: Demikian riwayat-riwayat yang ada menggunakan kata “hari” atau “malam” Jum’at. Maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud “hari” temasuk malamnya. Demikian pula sebaliknya, “malam” adalah malam jum’at dan siangnya. (Kitab Faidh al-Qadir: 6/199).

DR. Muhammad Bakar Isma’il dalam Al-Fiqh al Wadhih min al Kitab wa al Sunnah menyebutkan bahwa di antara amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan pada malam dan hari Jum’at adalah membaca surat al-Kahfi berdasarkan hadits di atas. (Al-Fiqhul Wadhih minal Kitab was Sunnah, hal 241).

Imam Nawawi berkata, “ Kenapa yang dianjurkan untuk dibaca adalah surat Al Kahfi? Karena di awal surat tersebut terdapat ayat-ayat yang menakjubkan. Siapa yang mau merenungkannya, niscaya ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal. Sebagaimana pula dalam akhir-akhir ayat surat tersebut, Allah berfirman, “Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil (hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?),” (QS. Al Kahfi: 102)” (Syarh Shahih Muslim, 6: 93).

Surat al-Kahfi mempunyai karakterisitik dan tema yang unik serta memiliki kelebihan dan keutamaan  tersendiri. Setiap Muslim disunnahkan untuk membacanya pada hari Jumat, sebagaimana hal itu dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam banyak hadits, antara lain;

Dari Abi Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فيِ يَوْمِ الجُمُعَةِ أَضَاءَلَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

“Barangsiapa yang membaca surah al-Kahfi pada Jumat, maka akan diterangi dengan cahaya di antara dua Jumat.” (HR. An-Nasa’i dan Hakim, dan ia berkata : Shahih Isnad).

Dan Abu Said ad-Darimi dalam musnadnya meriwayatkan secara mauquf kepada Abi Sa’id al-Khudri namun bahwasanya ia berkata:

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَلَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ

“Barangsiapa yang membaca surah al-Kahfi pada malam Jumat maka ia akan diterangi dengan cahaya antara dirinya dan antara bait al-‘Atiq.” (Shahih. Diriwayatkan oleh Nasa’i dalam ‘Amal al yaum wa Lailah (952), Baihaqi (3/249), Hakim (2/368), ad-Darimi (2/254).)

Imam Al-Syafi’i rahimahullah dalam Al-Umm menyatakan bahwa membaca surat Al-Kahfi bisa dilakukan pada malam Jum’at dan siangnya berdasarkan riwayat tentangnya. (Al-Umm, Imam al-Syafi’i: 1/237).

Dari Abi Sa’id al-Khudri radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:

مَنْ قَرَأَ الْكَهْف كَماَ أُنْزِلَتْ كَانَتْ لَهُ نُوْرًا يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ مَقاَمِهِ إِلىَ مَكَّة, وَمَنْ قَرَأَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ آخِرِهَا ثُمَّ خَرَجَ الدَّجَالُ لَمْ يُسَلَّطْ عَلَيْهِ, وَمَنْ تَوَضَّأَ ثُمَّ قَالَ : سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ, كُتِبَ فيِ رَقٍّ ثُمَّ طُبِعَ بِطَابِعٍ فَلَمْ يُكْسَرْ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ

“Barangsiapa yang membaca surah al-Kahfi sebagaimana diturunkan, maka pada hari Kiamta baginya cahaya dari tempat tinggalnya sampai Makkah, dan barangsiapa yang membaca sepuluh ayat di akhirnya lalu Dajjal keluar maka ia tidak akan bisa menguasainya, dan barangsiapa yang berwudhu’ kemudian membaca :

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha suci Engkau ya Allah dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi tidak ada ilah selain Engkau, aku memimta ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu”

Akan dicatat pada sebuah kertas (kulit) lalu dibuat stempel, sehingga tidak dirobek sampai hari Kiamat.” (HR. Hakim, dan ia berkata, “Shahih ‘ala syarthi Muslim).

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ سَطَعَ لَهُ نُوْرٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءَ يُضِيْءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَغُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ

“Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua jumat.” (Al-Mundziri berkata: hadits ini diriwayatkan oleh Abu Bakr bin Mardawaih dalam tafsirnya dengan isnad yang tidak apa-apa. (Dari kitab at-Targhib wa al- Tarhib: 1/298)”

Dari Abu Darda’ radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ » وفي رواية ـ من آخر سورة الكهف ـ

“Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, niscaya dia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal. Dan di dalam riwayat lain disebutkan: “(sepuluh ayat terakhir) dari surat Al-Kahfi.” (HR. Muslim I/555 no.809, Ahmad V/196 no.21760, Ibnu Hibban III/366 no.786 dll)

Dan di dalam hadits lain dijelaskan maksud daripada perlindungan dan penjagaan dari fitnah Dajjal ialah sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:

فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُورَةِ الْكَهْفِ ( فَإِنَّهَا جِوَارُكُمْ مِنْ فِتْنَتِهِ )

“…maka barangsiapa di antara kalian yang menjumpai Dajjal, hendaknya ia membacakan di hadapannya ayat-ayat pertama surat Al-Kahfi, karena ayat-ayat tersebut (berfungsi) sebagai penjaga kalian dari fitnahnya.” (Shahih. Diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Shahihnya bab Dzikru Dajjal, IV/2250 no.2937, dan Abu Daud II/520 no.4321)

Imam Bukhari, Muslim dan Tirmizi telah meriwayatkan dari al-Barra’ bin ‘Azib:

كَانَ رَجُلٌ يَقْرَأُ سُورَةَ الْكَهْفِ، وَعِنْدَهُ فَرَسٌ مَرْبُوطٌ بِشَطَنَيْنِ، فَتَغَشَّتْهُ سَحَابَةٌ، فَجَعَلَتْ تَدُورُ وَتَدْنُو، وَجَعَلَ فَرَسُهُ يَنْفِرُ مِنْهَا، فَلَمَّا أَصْبَحَ أَتَى النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ، فَقَالَ: «تِلْكَ السَّكِينَةُ تَنَزَّلَتْ لِلْقُرْآنِ

“Ada seorang laki-laki yang membaca surah al-Kahfi dan di sisinya terdapat seekor kuda yang terikat dengan dua tali, lalu tiba-tiba orang tersebut dinaungi awan dan mendekatinya, dan kudanya berusaha untuk mendekati awan tersebut. Pada pagi harinya, ia mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan melaporkan peristiwa itu kepada beliau, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersada: ‘Itulah Sakinah (ketenangan) yang turun karena al-Qur’an.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ibnu Mardawaih dan adh-Dhiya’ al-Muqaddasi meriwayatkan dalam kitab al-Mukhtarah dari Ali radhiyallahu ‘anhu ia meriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ، فَهُوَ مَعْصُومٌ إِلَى ثَمَانِيَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ فِتْنَةٍ تَكُونُ ، فَإِنْ خَرَجَ الدَّجَّالُ عُصِمَ مِنْهُ

“Barangsiapa yang membaca surah al-Kahfi pada hari Jumat maka ia terlindung dampai delapan hari dari segala fitnah apa pun, dan kalaupun Dajjal keluar, ia akan terlindung darinya.” (HR. Al-Hakim, Mustadrak)

Hadits-hadits ini menunjukkan bahwa surah al-Kahfi mempunyai keutamaan dan keistimewaan yang khusus. Barangsiapa yang mengahfal dan selalu membacanya setiap Jumat maka Allah akan melindunginya dari fitnah materialisme dan thagut, dan dia keluar dalam keadaan selamat lagi kuat, diberi ketetapan agama dan imannya.

Zamam kita sekarang adalah zaman fitnah materialisme yang parah, di mana materialisme jahiliyah didewakan dan fitnahnya telah tersebar di kalangan kaum muslimin, memerangi mereka dengan dahsyatnya.

Allah Ta’ala melindungi kaum muslimin yang jujur dalam menghadapi pertarungan dan pertentangan ini, melindungi mereka dengan al-Qur’an, jika mereka menerima dan menghafalnya, membacanya dengan benar, memahaminya dengan sempurna, memerangi materialisme jahiliyah ini dengannya, dan melawan semua itu melalui kebenaran, pemahaman, dan ketetapan-ketetapannya.

Surah al-Kahfi  ini adalah surah yang berisi pertarungan antara iman dan meterialisme, mempunyai fungsi yang penting dalam berjihad.

Sesungguhnya surah al-Kahfi ini merupakan surah al-Qur’an yang unik, di mana kandungan utamanya berisi hal-hal yang berhubungan dengan fitnah akhir zaman yang dipimpin oleh Dajjal; ia yang menguasai dan membawa panji-panjinya. Juga banyak memberikan penangkal agar dapat mengalahkan fitnah-fitnah Dajjal dan terbebas darinya. Siapa yang meresapi makna-makna surah ini sehingga merasuk dalam hatinya karena ia  menghafal serta banyak membacanya dalam keadaan apa pun maka ia akan terlindung dari fitnah yang menysatkan dunia ini dan terbebas dari peangkapnya.

Surah ini juga mengandung banyak pengarahan, petunjuk, perumpamaan, dan hikayat yang menerangkan Dajjal dan personifikasinya di setiap masa dan tempat, dan hal-hal yang menjelaskan dasar-dasar fitnah dan seruannya, mengajak akal dan jiwa untuk memerangi fitnah-fitnah ini, melawan dan menentangnya. Di dalamnya juga terdapat semanbat (ruh) yang menggambarkan para pengikut Dajjal dan pemimpin-pemimpinnya, konsep pemikiran mereka, langkah-langkah kehidupan mereka dengan jelas dan akurat.

Kita tidak akan terlindung kecuali dengan al-Quir’an, tidak akan selamat kecuali dengan al-Qur’an, tidak akan tegar kecuali dengan al-Qur’an, tidak ada kemuliaan dan kebahagiaan bagi kita kecuali dengan al-Qur’an, tidak ada pertolongan, kesuksesan, dan kemenangan bagi kita kecuali dengan al-Qur’an, dan kita tidak akan memperoleh Surga -atas rahmat Allah- kecuali dengan melaksanakan konsep al-Qur’an ini. (Dinukil dari kitab Ma’a Qashashi as-Saabiqiin fi al-Qur’an)

Tags :
Tulisan
Share This :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *