Berani Mengalahkan Air Mata

Opini, Tulisan

Oleh: Purwanto Sabattilat. S.Pd

Semenjak lahir sampai masuk sekolah PAUD, TK hingga tamat SD mereka bersama ibu dan ayah. Semua kebutuhan sekolah disiapkan langsung oleh orang tua, mulai dari pakaian, minuman, makanan, uang jajan dan ada pula sebagian dari mereka yang langsung diantar oleh orang tuanya ke sekolah. Cinta dan kasih orang tua pun tercurahkan kepada sang buah hati pada masa itu. Tentu saja perpisahan yang sifatnya sementara itu bagi ayah dan ibu bukanlah sesuatu yang mudah dan ringan.

Senyum, Salam dan sapa sang buah hati masih terbayang dipelupuk mata dan tersimpan rapi didalam qolbi disaat hendak berangkat kesekolah. Diciumnya tangan ayah dan ibundanya sambil berucap “Ayah, Ibu,, aku sekolah dulu iya” dan disertai dengan ucapan salam “. Sampai saat ini kenangan itu masih terbayang dihati sanubari ayah dan ibu. Tapi apalah daya, Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih mereka harus berpisah demi masa depan sang buah hati. Air mata pun secara perlahan keluar dengan penuh kelembutan membasahi wajah ayah dan ibu tersebut. Tak kuat dan tak tega meninggalkan buah hatinya ditempat yang baru dikunjungi dan asing baginya. Rasa khawatir pun mulai menghantui hati. Muncullah berbagai pertanyaan “Siapa lagi yang akan mengurus baju sekolahnya? Siapa lagi yang Akan menyiapkan makanan dan minumannya? Siapa yang Akan menjaganya? Dan berbagai pertanyaan lainnya. Hanya air mata yang mampu menjawab kekhawatiran ayah dan ibu tersebut.

Begitulah gambaran kecil keadaan orang tua yang memasukkan anaknya sekolah di Pondok Pesantren.

Memilih Pondok Pesantren sebagai tempat anak menuntut ilmu adalah tempat yang tepat. Tidak Akan ada kerugian sedikitpun bagi orang tua yang memasukkan anaknya sekolah di pondok pesantren. Di pesantren, mereka Akan diajarkan berbagai ilmu dunia dan akhirat terutama sekali ilmu tentang ADAB. Ilmu adab sangat mahal harganya. Kerana kemahalannya itu maka dibutuhkan pengorbanan yang maksimal pula. Relakan dan ikhlaskan saja buah hatimu itu hidup di pondok pesantren. Tak perlu engkau mengkhawatirkan baju seragamnya, tak perlu engkau khawatir tentang makan dan minumnya, tak perlu engkau khawatir tentang asramanya yang jelek. Tak perlu itu engkau pikirkan sebab Allah SWT sendiri yang Akan menjaga mereka selama di pondok pesantren. Yakin dan percayalah, keberadaan buah hatimu di pondok pesantren adalah investasi terbesar disepanjang perjalanan hidupmu diatas dunia ini. Air mata dan kesabaran ayah dan ibu semuanya tidak Akan disia-siakan oleh Allah SWT.

Teringat perkataan Ibunda Imam Syafi’i kepada anaknya, beliau mengatakan “Anakku, berangkatlah menuntut ilmu, kita bertemu diakhirat saja”. Perhatikanlah wahai orang tua, betapa tulus dan sabarnya ibunda Imam Syafi’i tersebut. Tentu saja ada yang menyebabkan beliau berkata seperti itu. Sebabnya adalah “BERANI MENGALAHKAN AIR MATA” Itulah kunci ketulusan, keikhlasan dan kesabaran bagi orang tua jika ingin memasukkan buah hatinya untuk sekolah di Pondok Pesantren.

Tags :
Opini, Tulisan
Share This :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *