Redaksi: Audrey Muttaqiyya Noya
27 September 2025 menjadi momen puncak peringatan milad ABI Center yang ke-5, sekaligus bertepatan dengan hari lahir pimpinan pondok, Abi Hamdi. Perayaan ini menjadi refleksi perjalanan panjang dan dedikasi tinggi lembaga dalam membentuk generasi yang berilmu, berakhlak, dan berkontribusi nyata untuk masyarakat.
Rido Finaldi: Pendidikan Tak Hanya di Kelas
Ustadz Rido Finaldi menyampaikan bahwa milad ABI Center bukan sekadar perayaan seremonial, tetapi menjadi sarana pembelajaran karakter dan nilai. Kegiatan milad telah menjadi tradisi sejak lama, dimulai dari ajang ASIC, lomba antarsekolah dan pondok pesantren tingkat Sumatera Barat.
Berbagai kegiatan turut memeriahkan milad, seperti jalan santai dan bakti sosial, yang mencerminkan semangat pengabdian santri kepada masyarakat. Dalam kegiatan jalan santai, para murid memungut sampah di sepanjang perjalanan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat: panitia, donatur, murid, wali murid, hingga masyarakat. Ini adalah bagian dari proses pendidikan dan kami berharap kegiatan ini menginspirasi seluruh murid untuk terus berkarya,” ujar Ustadz Rido.
H. Ir. Benni Warlis: ABI Center Jawaban atas Krisis Keyakinan
Perwakilan Pemerintah Kabupaten Agam, H. Ir. Benni Warlis, turut memberikan apresiasi atas pencapaian ABI Center dalam lima tahun terakhir. Ia menekankan pentingnya membangun pondasi adab dan akidah dalam mendidik generasi bangsa.
“Kami dari Pemerintah Kabupaten Agam mengucapkan selamat milad ke-5. Usia lima tahun sudah mencatat banyak prestasi. ABI Center mampu mencetak murid-murid yang beradab dan menghafal Al-Qur’an. Pilar pertama, pelurusan aqidah, sangat penting di tengah krisis keyakinan yang kita hadapi saat ini,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti bahwa banyak orang beragama, namun tidak benar-benar yakin dengan agamanya sendiri. “ABI Center hadir untuk menegakkan ilmu yang benar. Dalam waktu lima tahun, pondok ini berkembang megah, dipimpin oleh orang-orang dengan visi dan misi kuat. Kami, dari pemerintah daerah, akan terus mendukung keberadaan dan perjuangan ABI Center,” tegasnya.
Hidayat Taufik: Alumni ABI Center, Pemimpin Masa Depan
Perwakilan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, bapak Hidayat Taufik, menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Gubernur karena adanya agenda lain. Namun, ia menyampaikan salam hangat dan dukungan penuh terhadap keberlangsungan ABI Center.
“Kami sangat bahagia menyaksikan perkembangan ABI Center. Harapan kami, alumni ABI Center ke depan dapat menjadi pemimpin bangsa yang jujur dan berakhlak mulia,” ujarnya.
Gubernur juga menitipkan pesan kepada seluruh murid agar senantiasa menghargai orang tua. “Jasa ibu yang mengandung, melahirkan, dan merawat kita tak tergantikan. Begitu pula ayah yang bekerja keras, bahkan rela berutang demi masa depan anak-anaknya. Ingatlah, keberkahan hidup terletak pada ridha orang tua.”
Abdullah Zaki Alhumaidi: Dari Ketidakpastian Menuju Cahaya
Salah satu tokoh penting dalam sejarah ABI Center, Direktur ABI Center, Ustadz Abdullah Zaki Alhumaidi, mengenang kembali perjalanan tempat suci ilmu ini. Dahulu, lokasi pondok ini merupakan area dari perguruan tinggi lanjutan bernama Ponpes Aqabah, yang kemudian sempat terbengkalai.
“Namun takdir Allah berkata lain. Pada tahun 2020, ABI Center mulai dibangun, menyisakan hanya mushala dan ruang guru dari bangunan lama. Jumlah murid saat itu belum sampai 100 orang,” kenangnya.
Ia menegaskan bahwa seluruh pencapaian ini adalah berkat pertolongan Allah SWT. “Semua ini adalah hasil perjuangan Abi Hamdi dan rahmat Allah yang luar biasa. Harapan kami, ke depan akan lahir SCU (Satuan Cendekia Ummat) yang menjadi mercusuar penerang zaman,” tutupnya.
Milad ke-5 ABI Center bukan hanya momentum untuk merayakan usia, tetapi juga menjadi cermin harapan, semangat perubahan, dan bukti nyata bahwa pendidikan yang berlandaskan iman dan adab akan melahirkan generasi yang membawa cahaya bagi umat dan bangsa.

Leave a Reply