Islamic Parenting Part. 2

Islamic Parenting, Tulisan

Pendidikan Anak Metode Nabi

Oleh: Rahmatullah, MM

Bab 1

PENDIDIKAN ANAK USIA 0-3 TAHUN

Memberikan pendampingan atas pendidikan yang terbaik bagi anak, menjaganya, merawat, mengarahkan serta memperhatikan setiap tahap perkembengannya tak ubahnya adalah upaya menggapai surga. Bisa jadi mengabaikannya berarti menyiapkan diri memasuki jurang neraka. Sebab mendidik buah hati adalah kewajiban yang dilekatkan pada setiap orang tua yang mendapatkan amanah ini. Allah berfirman:

…يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu…” (Ath-Tahrim: 6).

.

Jika kita mencoba memahami arti dari memelihara, maka akan kita dapati beberapa makna. Memelihara berarti mendidik, merawat dengan baik, menjaga, mengusahakan agar tertib dan aman, menyelamatkan serta melindungi dari bahaya dan sebagainya.

Masa kanak-kanak adalah masa yang tepat untuk membentuk mereka, menanamkan prinsip-prinsip yang lurus pada setiap jalan kehidupan. Kemurnian hati yang tumbuh lagi subur dan akan terus berkembang, siap untuk diukir dengan ukiran terbaik dari kedua orang tuanya. Akankah karya terbaik yang mereka terima dari kedua orang tuanya ataukah penyianyiaan yang memberikan dampak negatif sehingga lingkunganlah yang menggoresnya menjadi coretan penuh warna yang menyesatkan. Rasulullah bersabda:

كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrahnya, dan kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nashrani, atau Majusi.”1

.

Jika orang tua mampu membentuk anaknya pada fase awal, maka segala potensi akan terbuka, harapan pada usia selanjutnya akan lebih mudah tercapai. Maka betapa pentingnya perhatian orang tua terhadap tumbuh kembangnya sang anak pada fase awal ini.

Adapun pendidikan anak pada usia 0-3 tahun secara ringkas dapat digambarkan sebagai berikut:

A.Berdoa untuk Anak Saat Masih dalam Sulbi Ayahnya

Rasulullah bersabda, “Seandainya salah seorang di antara kalian sebelum menggauli istrinya berdoa:

بِسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

‘Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari anak yang Engkau anugerahkan kepada kami,’ lalu dari keduanya lahir anak, setan tidak akan dapat mengganggunya selamanya.”2

.

B.Berdoa untuk Anak Ketika Masih Berupa Nuthfah

Tidak ada lafaz khusus untuk doa ini. Hanya saja ketika Abu Thalhah menemui Rasulullah dan menceritakan semua yang terjadi antara dirinya dan istrinya, Rasulullah pun mendoakan keberkahan bagi keduanya malam itu. Beliau bersabda “Semoga Allah memberkahi malam kalian berdua.”

Akhirnya, mereka berdua dikaruniai seorang bayi yang diberi nama Abdullah oleh Nabi . Berkat doa Nabi, anak itu tumbuh dewasa lalu menikah dan dikaruniai sembilan anak yang semuanya hafal Al-Qur’an. Kisah ini diriwayatkan dengan redaksi yang panjang dalam kitab Shahih Bukhari.

.

C.Zikir untuk Keselamatan Bayi yang Akan Dilahirkan

Pada fase ini merupakan kondisi yang sangat mengkhawatirkan lagi penuh kegelisahan. Rasulullah telah memberi petunjuk kepada Asma’ binti Umais رضي الله عنه dengan bersabda, “Maukah engkau aku ajari beberapa kata yang bisa kau ucapkan saat dalam kekhawatiran? (Ucapkanlah):

أَللَّهُ أَللَّهُ رَبِّي لَا أُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا

‘Allah, Allah Rabbku. Aku Tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun.3

Saat-saat persalinan adalah saat yang begitu berat bagi sang ibu dan bayinya karena didalamnya terdapat kesusahan dan ujian. Oleh karenanya, Rasulullah mengajarkan sebuah doa pada saat-saat muncul kekhawatiran seperti ini. Abu Bakrah meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, “Doa orang yang ditimpa ketakutan ialah:

اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِي كُلَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ

Ya Allah, hanya rahmat (kasih sayang)-Mu lah yang kuharap. Maka itu, jangan Engkau biarkan diriku sendiri sekejap mata pun dan perbaikilah semua urusanku. Tiada Ilah selain Engkau’.”4

.

.

Bersambung In Syaa Allah.

.

Dinukil dari kitab Syaikh Jamal Abdurrahman “Athfaalul muslimin kaifa robaahumun nabiyyul amiin . Alih bahasa Agus Suwandi Islamic Parenting Pendidikan Anak Metode Nabi.

.

.

1HR Bukhari:I/1292. Ibnu Majah: I/129. Al-Baihaqi: VI/11918, dan lainnya.
2Muttafaqun ‘Alaih.
3HR Abu Dawud dengan sanad hasan, no. 1525.
4Shahih Al-Adabil Mufrad (261), no. 539.

.

.

.

Tags :
Islamic Parenting, Tulisan
Share This :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *