Hanya Air Yang Diam Yang Akan Busuk

Opini, Tulisan

Oleh: Purwanto Sabattilat. S.Pd

.

DR. Adian Husaini dalam bukunyaVirus Liberalisme Di Perguruan Tinggi Islammengatakan bahwa kisah perjuangan Natsir laksana air yang tak pernah berhenti mengalir. Maknanya adalah betapa pentingnya memperkenalkan kisah para pejuang pembela agama Allah SWT kepada generasi muda serta kepada anak, cucu, pelajar maupun mahasiswa. Pentingnya menceritakan kisah-kisah para pejuang kepada generasi muda agar mereka termotivasi untuk menjadi seorang pejuang terutama berjuang dalam membela agama dan bangsa

.

Hanya air yang diam yang akan busukbegitulah ungkapan Imam Syafi’i. Sejarah para pejuang Akan menjadi hilang dan tak bermakna jika tidak disampaikan kepada generasi muda. Akan menjadi kisah yang membusuk jika tidak disampaikan laksana air yang tidak mengalir juga Akan busuk. Oleh karena itu, kisah para pejuang itu mesti dialirkan terus kepada generasi muda, kepada pelajar, kepada mahasiswa dan anak cucu agar kisah mereka terus mengalir dan terus harum.

.

Patah tak tumbuh hilang tak bergantibegitulah pepatah yang disebutkan oleh Pak Natsir (Pendiri Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia). Pepatah tersebut bermakna bahwa jika sejarah para pejuang pembela agama Allah SWT itu tidak disampaikan kepada generasi muda artinya generasi muda tidak Akan mengenal sosok para pejuang. Jika generasi muda sudah tak kenal dengan sosok para pejuang maka jangan harap Akan lahir generasi pejuang dikemudian hari

.

Ruh dan jiwa pejuang itu Akan lahir di dalam diri generasi muda jika terus dialiri dengan motivasi tentang perjuang. Salah satu motivasi itu adalah dengan menceritakan kisah-kisah para pejuang pembela kebenaran. Bagaimana mungkin Akan lahir ruh dan jiwa pejuang di dalam diri generasi muda jika mereka tidak mengenal sosok para pejuang itu sendiri.  

.

Salah satu metode yang digunakan oleh Allah SWT di dalam al-Qur’an untuk menyampaikan pesan-pesan ilahi kepada umat manusia adalah dengan menggunakan metode pendekatan sejarah. Bahkan dikatakan oleh para ulama bahwa sepertiga dari isi al-Qur’an adalah sejarah. Al-Qur’an menceritakan kisah tentang orang-orang yang mulia dan orang-orang yang hina, beriman dan kafir, jujur dan pendusta serta pejuang dan pengkhianat. Semua itu disampaikan oleh al-Qur’an agar manusia dapat mengambil pelajaran dari sejarah tersebut

.

Lahirkan Genearsi muda yang paham sejarah

.

Tags :
Opini, Tulisan
Share This :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *